Jl. Panglima Sudirman Ruko Grand Caruban
Madiun No.7 Jawa - Timur.
0812-3252-0038
0812-3252-0038
labbaikaqolbuint@gmail.com
labbaikaqolbuint@gmail.com

Haji Indonesia Tempo Dulu

Kota Jeddah menjadi salah satu kota vital di Arab Saudi. Bukan hanya dulu pernah menjadi ibukota Saudi. Atau karena diyakini makam Siti Hawa di kota ini yang jadi penyebabnya. Tapi di kota Jeddah, atau Jiddah menurut orang Arab, merupakan sentra ekonomi dan perdagangan Saudi. Selain itu Jeddah juga menjadi gerbang masuk dan keluar warga asing di Arab Saudi.

Sejak jaman dulu kala, Jeddah sudah dikenal karena memiliki pelabuhan besar. Banyak kapal dengan berbagai barang dagangan sandar di pelabuhan yang kini dikenal dengan Al Hamra. Pelabuhannya dari Al Hamra sampai Mina, nama pelabuhan, bukan Mina masyair. Lokasi ini kini menjadi pelabuhan peti kemas terbesar Arab Saudi.

Sebelum tahun 1974, jemaah haji Indonesia masih menggunakan kapal laut sebagai armada utama angkutan haji. Menempuh waktu berbulan-bulan baru jemaah haji Indonesia tiba di Arab Saudi. Di pelabuhan inilah jemaah haji Indonesia memulai ‘kehidupan baru’ di tanah suci, karena masa tinggal yang jauh lebih lama dibadingkan saat ini.

Sesampai di pelabuhan Jeddah, para jemaah haji Indonesia beristirahat di Madinatul Hujaj. Dari tempat ini jemaah haji diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan proses ibadah haji.

Selesai proses haji dan berziarah ke Madinah, para jemaah haji juga ditempatkan kembali di Madinatul Hujaj untuk menunggu proses pemulangan ke Indonesia. Madinatul Hujaj yang dulu dipadati jemaah haji Indonesia kini hanya berupa bangunan tua tidak terawat. Namun sisa-sisa kemegahan bangunan lima lantai ini terlihat di sepanjang jalan King Halid Street Jeddah.

Sumber:https://haji.kemenag.go.id/v3/content/jejak-haji-indonesia-tempo-doeloe


Recommended Posts